About Me

Foto Saya
Randomly In Love With Stranger
Just some random girl who's anti-romantic but not uwu-phobic
Lihat profil lengkapku

Aiby's Zone

The Lies Shouldn't Be This Far

Share it Please

 


Netra biru Aishley terlihat kosong tak seperti biasanya. Gadis blasteran Jepang-Perancis itu hanya terdiam di sudut jendela kelasnya seraya menatap ke luar. Helaan napasnya terasa sangat berat membuat Kira lelah dengan sahabatnya ini.

"Just for your information ya baby, orang lain mungkin cuma bepikiran kamu PMS, tapi aku berpikiran kebodohan sedang merasuki relung jiwamu sampai-sampai aku ingin melemparmu dari jemdela ini," ujar Kira dengan jengah, membuat Aishley mau tak mau mengalihkan pandangannya pada gadis manis berambut hitam legam itu.

"Kau bicara soal apa?" tanya Aisley, yang sebenarnya hanya pertanyaan pelarian karena dia sudah tau dengan jelas topik yang dimaksud Kira.

"Serius kamu anggap Kael sebagai teman? After all this time? Kalian kenal sejak lahir, bahkan keluarga kalian udah sahabatan selama 3 generasi. Ditambah intensitas kalian flirting selama ini. Seriously girl? Dengan tatapan depresimu itu yang terus mengawasi Kael dengan cewek random dari kelas sebelah? Are you sure about da 'bestie-bestie' you used to say?"

"Oh, shut up Kira! Of course I'm sure duh. We're only bestfriend so stop assuming that kind of creepy jokes."

Aishley mulai memasang wajah jengah karena ia memang sudah jengah mendengar Kira selalu membawa topik yang sama setiap kali mereka sedang berdua saja. Tentunya ekspresi Kira sama jengahnya melihat si netra biru ini terus membodohi diri. Keduanya mengela napas bersamaan, sudah siap untuk saling melontarkan argumentasi tambahan ketika suara berat agak serak namun ringan menginterupsi. Seketika ekspresi Aishley mendingin dan sebaliknya ekspresi Kira semakin masam.

"LELE!" teriak Aishley rusuh membuat seisi kelas lega mengingat si gadis rusuh itu sudah termenung diam sejak pagi tidak seperti biasanya.

"Damn Ley! Lele again? Seenggaknya panggil El kan lebih aesthetic daripada El! Lagian namamu jauh lebh cocok untuk diplesetin jadi lele."

"Hell no. Lele is you, I'm Aishley. The most beautifull girl in this school!"

Aishley memasang wajah sombongnya yang membuat Levin, teman Kael memasang ekspresi seakan-akan ingin muntah. Kael tertawa renyah lalu mengusak kepala Aishley yang tanpa sadar membuat si gadis bersemu merah. 

Senyuman Kael kembali menyita kewarasan Aishley, membuat gadis itu termenung dengan binar di matanya. Serius kamu anggap Kael sebagai teman? After all this time? Ucapan Kira mulai berdengung di pikirannya. Dan degup jantung Aishley semakin berantakan.

Sejenak pikiran gadis itu menjadi kosong. Memulai kilasan balik yang terasa menyenangkan sekaligus menyedihkan bagi Aishley.

Menyenangkan untuk mengingat mereka lahir di hari yang sama, tumbuh besar bersama, merayakan ulang tahun bersama, bermain bersama, flirting, dan kadang bertingkah sebagai pasangan sungguhan. Menyedihkan karena Aishley sebenarnya menyadari selama ini dia menganggap Kael sebagai miliknya sendiri, Sengaja flirting dan bersikap sebagai pasangan karena memang itulah yang diinginkan oleh Aishley namun ia hanya bisa membohongi diri karena tidak ingin kehilangan Kael karena pria itu tak merasakan hal yang sama.

Namun saat melihat Kael berada di sisi gadis lain, yang sebenarnya Aishley juga sama sekali tidak tau apa hubungan mereka, namun yang jelas hatinya berdenyut nyeri.

"The lies shouldn't be this far. Aku tau sejak awal hubunganku dan Kael sebatas sahabat. It's just aku juga belum siap kalau harus ngelepas dia demi gadis lain. Egois but aku terlanjur tenggelam dalam kebohonganku sendiri. Even tho all of this time will never be real, I hope I can hear you say you love me. And I'll pretend that you're sayin' the truth even if it's just a lie."

"Ley, just for your information again, friends doesn't kiss that way." Bisik Kira membuat Aisley sadar ia lepas kendali dan mencium pipi Kael seraya memeluk lehernya.

Aishley segera panik dan menunduk. Antara mau nangis, mau lenyap ditelen bumi, mau loncat dari jendela, mau-

"I do love you Aishley. I just don't want to see the lies be this far. Cause I'm not lying this time."

Satu kelas seketika rusuh dan Aishley masih lupa cara memakai otaknya untuk mencerna kalimat Kael.

"The Lies shouldn't be this far. That's why I wanna stop all of this fake relationship. Let's start the real one."


Sehari sebelum graduation SMA. Penantian Aishley dalam kebohongan yang ia mainkan selama 18 tahun semuanya terbayarkan. Semua gadis yang ada di sisi Kael, siapapun mereka kini Aishley tidak peduli. Selama ia yang menjadi pemilik sahabat masa kecilnya itu. Dan kini status mereka bukan lagi sahabat.


"Yeah. The lies shouldn't be this far. But it was the reason now we are real."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogroll

For random tasks

About

Also to promote my art account